Text
Peri Hujan Menangis
Titian si Peri Hujan sedang berlenggak-lenggok di depan cermin kamarnya. Dia sangat mengagumi gaun serta sayap hadiah ulang tahun dari ibu peri. BRUGGG! Tiba-tiba, Titian terjatuh tepat di depan cermin. Malangnya, sayap serta gaunnya sobek tersangkut duri bunga mawar yang tertanam di depan cermin. Titian menangis. Bumi menjadi kelam, halilintar saling bersahutan. Peri Halilintar memang ditugaskan untuk itu. Tiba-tiba, ibu oeri muncul.
"Titian, kamu tidak boleh menangis terlalu lama. Nanti, bumi bisa menjadi banjir," ucap ibu peri bijaksana.
"Ibu, kenapa saat aku gembira aku disuruh menangis, sedangkan saat aku menangis aku diminta bergembira? Ibu, aku tidak sanggup menjalani semua ini...," ucap Titian sambil menangis.
Hmmm... bagaimana cerita selanjutnya?
Apakah Titian akan terus menangis?
SSB00111BRN | 153.35 CUT p BK | Perpustakaan SD (100-199) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain